Manajemen Waktu untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Zaman sekarang yang lebih dikenal dengan istilah „zaman now‟ atau
„kekinian‟ adalah masa atau kondisi sekarang yang penuh dengan teknologi
canggih untuk mencari informasi terkini dan berkomunikasi tanpa batasan ruang
dan waktu. Kondisi ini yang banyak diminati oleh semua orang apalagi generasi
muda yang aktif menjadi pengguna teknologi modern. Perkembangan teknologi
komunikasi jika tidak disikapi dengan bijak akan mememberikan dampak
terhadap menurunnya prestasi belajar generasi muda Indonesia. Sebagian besar
generasi muda menggunakan teknologi komunikasi untuk kegiatan yang tidak
produktif, seperti menjadi gamer, instagrammer, youtuber, dll. dengan akses
konten yang tidak bermanfaat. Sehingga melupakan waktu yang seharusnya dapat
diisi dengan kewajiban untuk beribadah, belajar, mengerjakan PR, berorganisasi,
dan kegiatan lainnya yang dapat membentuk karakter generasi muda yang
produktif dan berprestasi. Oleh karena itu, essai ini akan membahas bagaimana
manajemen waktu agar generasi muda dapat meng-handle jadwalnya secara
sistematis untuk meningkatkan prestasi belajar demi masa depan generasi muda
dan bangsa.
Menurunnya prestasi belajar dominan disebabkan oleh ketidakmampuan
mengelola diri terhadap waktu yang mengakibatkan aktivitasnya menjadi tidak
teratur, tidak konsisten, dan tidak efektif dalam membuat skala prioritas yang
positif sehingga dapat menimbulkan sikap kurang semangat dalam menuntut ilmu.
Dalam meningkatkan prestasi belajar diperlukan motivasi yang kuat dan
kemampuan individu dalam manajemen waktu. Lalu, bagaimana memotivasi
dalam mengelola waktu yang baik? Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara sesuai dengan karakter individu.
Kemampuan manajemen waktu dapat dilakukan generasi muda Indonesia
dengan cara: 1. Membuat resolusi terhadap apa yang ingin dicapai, generasi muda
semestinya memahami betapa pentingnya manajemen waktu sebagaimana dalam
Alquran surah al-‘Ashr ayat 1-3 disebutkan untuk memperkuat pendapat di atas
berikut: 1) Demi masa, 2) Sungguh, manusia berada dalam kerugian, 3) Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati
untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. Dan sebagaimana dalam
hadis yang diriwayatkan oleh al-Hakim berikut: “Manfaatkanlah lima perkara
sebelum lima perkara: 1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, 2) Waktu
sehatmu sebelum tiba waktu sakitmu, 3) Waktu kayamu sebelum datang waktu
kefakiranmu, 4) Waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, 5) Waktu
hidupmu sebelum datang waktu matimu. 2. Menetapkan tujuan yang ingin kita
raih baik itu jangka pendek seperti peningkatan nilai ulangan harian, jangka
menengah seperti nilai rapot yang baik, atau jangka panjang seperti meraih nilai
UN yang memuaskan atau masuk di perguruan tinggi yang diinginkan. 3.
Membuat skala prioritas kegiatan seperti menyelesaikan tugas PR terlebih dahulu
sebelum bermain game atau mengakses media sosial. 4. Membuat jadwal kegiatan
harian, mingguan, bulanan dan membuat time-table agar pekerjaan atau tugas
tidak menumpuk. 5. Konsisten dalam menjalankan komitmen manajamen waktu
dengan cara mengevaluasi kegiatan harian sampai dimana terhadap hasil yang
dicapai pada tiap kegiatan. 6. Selalu menggunakan media teknologi komunikasi
untuk kegiatan yang positif baik sebagai sumber belajar ilmu pengetahuan
maupun keterampilan, sarana sosialisasi, dan sebagai sumber inspirasi untuk
meraih cita-cita.
Waktu yang sangat pendek dalam kehidupan manusia semestinya generasi
muda dapat memanfaatkan sebaik-baiknya untuk beribadah, belajar, kegiatan
positif, dan produktif untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Sebagaimana
dijelaskan dalam Alquran surah ar-Ra’d ayat 11: “Sesungguhnya Allah tidak
merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada
diri mereka sendiri.” Dengan demikian generasi muda Indonesia menjadi lebih
bermanfaat untuk dirinya sendiri, keluarga, bangsa dan negara, dan menjadi
manusia yang berkarakter rahmatan lil’ alamin. Aamiin.
0 komentar: